Hotel yang Tak Selesai 20 Tahun



Sumber:lindsayfincher.co
Idealnya, sebuah hotel yang dibangun membutuhkan waktu 2 hingga 5 tahun untuk selesai. Namun Ryugyong Hotel yang ada di Korea Utara ini membutuhkan waktu 20 tahun, dan itu pun belum selesai! Dibangun sejak 1987 dengan visi sebagai hotel tertinggi pada masanya, hingga kini Ryugyong yang direncanakan memilik 105 lantai ini menjadi hotel ‘berhantu’ karena tidak ada satu tamu pun yang pernah menginap di dalamnya. Hotel malang ini pun akhirnya menjadi bahan olok-olokan sebagai hotel ‘malapetaka’.

Namun tahun 2013, hotel ini kemungkinn besar akan bangkit dari tidur  panjangnya setelah ‘dicium’ oleh Grup Hotel terbesar asal Jerman, Kempinski. Rencananya, Kempinski akan menjadi operator dari hotel berbiaya US 750 juta dollar alias 2 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Korea Utara ini. 

Sepanjang sejarahnya, Kempinski telah sukses dalam mengoperasikan 74 hotel berbintang 5 di 32 negara dan menjadi operator hotel pertama dari Barat yang menjalankan bisnisnya di Asia. Jadwal untuk membuka hotel yang berlokasi di Pyongyang ini akan kemungkinan dilakukan pada musim panas tahun depan. Selain hotel, Kempinski juga akan mengelola perkantoran, toko, ballroom, restauran dan 150 kamar yang berada dalam area 360 ribu meter persegi di luar hotel. 

Pemerintah Korea Utara berhenti membangun hotel Ryugyong pada tahun 1990an karena kehabisan dana. Konstruksi pembangunan eksterior mulai dilanjutkan kembali pada tahun 2009, yaitu 20 tahun sejak diberhentikan. Sebuah perusahaan telekomunikasi asal Mesir, Orascom menginvestasikan US 180 juta dollar (setara dengan Rp.1,7 triliun) sehingga seluruh konstruksi luar gedung pun bisa rampung. Tak lama lagi hotel ini akan segera dibuka untuk umum. Bahkan sebuah agen perjalanan dari Beijing, China telah merilis gambar-gambar interior dan eksterior Ryugyong untuk menarik wisatawan ke negara yang saat ini dipimpin oleh Kim Jong Un tersebut. Reto Wittwer, bos Kempinski bahkan menjanjikan kalau hotel ini sudah membuka layanan penginapan mulai Juli atau Agustus 2013.

Sayangnya, ambisi Korea Utara untuk menjadikan hotel ini sebagai bangunan tertinggi di negeri tersebut harus kalah dengan saingannya dari Korea Selatan. Dengan tinggi yang ‘hanya’ 330 meter, Ryugyong Hotel masih terlihat lebih ‘pendek’ ketimbang The Parc 1 Tower A di Seoul yang tingginya mencapai 334 meter.  Dalam hal bangunan pencakar langit, Kim Jong Un harus mengaku kalah di depan Lee Myoung-bak, Presiden Korea Selatan.
Seandainya hotel ini selesai 20 tahun yang lalu, setidaknya Korea Utara masih punya gengsi dihadapan rival kapitalisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar