sumber: FameDaddy.com |
Koran
Tempo tanggal 19 Oktober 2012 halaman A15 menulis berita menarik, yaitu tentang
portal yang menawarkan sperma dari para bintang kelas dunia yang bertujuan
untuk membantu para wanita memiliki keturunan yang berkualitas. Jadi bagi yang
ingin punya anak setampan bintang film Hollywood,
tidak perlu repot-repot memaksa kawin dengan mereka, cukup dengan membuka
website ini dan mendaftarkan diri saja. Situs yang diberi nama FameDaddy.com,
atau kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “ayah beken” ini
menawarkan sperma dari para bintang pemenang Oscar, peraih medali emas
Olympiade, pengusaha sukses, ilmuwan, teknokrat dan sebagainya. Harga pelayanan
ini berkisar 15 ribu pound sterling atau Rp.233,5 juta.
Jika
bisnis ini nyata, maka ini adalah situs pertama di dunia yang melayani
penjualan sperma. Koran Tempo sendiri melansir berita ini dari The Telegraph,
koran Inggris yang reputasinya tidak diragukan lagi. Namun bagaimana dengan
kredibilitas situs FameDaddy itu sendiri?
Dari
penelusuran Porbess terhadap situs
The Telegraph, ternyata link yang memuat berita mengenai FameDaddy ini sudah
tidak bisa diakses lagi alias sudah dihapus. Jika memang FameDaddy adalah
situs yang akurat dengan servis yang benar, tentunya The Telegraph tidak akan
menghapus berita tersebut dari websitenya. Lalu Porbess mencoba menelusuri lagi dari sumber-sumber berita dunia
lainnya, seperti kantor berita BBC. Ternyata BBC malah memuat berita yang
menerangkan bahwa pelayanan yang ditawarkan FameDaddy adalah hoax alias palsu.
Setidaknya, FameDaddy telah memanipulasi publik untuk produk yang tidak ia
jual.
Televisi Inggris ITV (Independent Television) yang
pertama kali menghadirkan Dan Richards, CEO FameDaddy dalam acara This Morning. Setelah penampilannya di
televisi, FameDaddy menjadi trending topik di Twitter. Namun Richards sendiri
mengaku kepada The Telegraph bahwa sperma selebritis yang ditawarkan di
situsnya hanya merupakan deskripsi tentang kualitas, bukan “benar-benar” milik
mereka.
Atas pengakuan ini, ITV akhirnya meminta maaf kepada
pemirsanya atas “penyesatan” tersebut. BBC sendiri menyatakan bahwa Richard
bukanlah orang yang menjalani/mengoperasikan website FameDaddy, melainkan
seorang aktor yang bekerja untuk sebuah rumah produksi yang memang bertujuan
untuk melobi media lain agar diberi kesempatan tampil untuk mempromosikan situs
tersebut.
Porbess mencoba mengakses
informasi dari situs FameDaddy, dan ternyata memang situs ini tidak memberikan
kesempatan kepada kliennya untuk mengetahui siapa bintang yang menjadi donor
spermanya. Ia hanya memberikan deskripsi mengenai karakter si pendonor.
Setelah ditelusuri lebih dalam lagi, situs ini ternyata
baru didirikan tanggal 19 Juli 2012 yang lalu. Artinya, hanya 2 bulan situs
ini menjadi terkenal di jagat maya. Apakah mencantumkan kata kunci ’sperma
selebritis’ adalah strategi pemasaran dari FameDaddy? Apapun itu, jelas bahwa
situs ini telah melakukan kebohongan publik yang fatal. Mirip dengan kasus film
Mister Bean Kesurupan Depe beberapa
waktu yang lalu, yang diklaim mendatangkan Mr. Bean dari Inggris, yang ternyata
adalah aktor bernama Beany yang kebetulan memang orang Inggris.
Maka, berhati-hatilah dengan trik marketing model
seperti ini. Dan sayangnya, Tempo sendiri hingga tulisan ini dibuat ternyata
masih mencantumkan berita ini di situsnya.
Sumber: BBC, The Telegraph,
Syracuse,
Famedaddy, Tempo