Strategi Promosi dan Pemasaran (1)



Sumber:www.bisnisukm.c
Promosi adalah ’nyawa’ dari bisnis. Tanpa promosi, tak ada omset. Tanpa omset, bisnis mati. Barang bagus, bila promosinya tidak bagus, tidak bisa menciptakan profit. Sebaliknya, barang yang biasa-biasa saja, tapi promosinya bagus, hasilnya profit meningkat. Harus ada strategi promosi dan pemasaran yang jitu agar produk yang biasa menjadi terlihat ’luar biasa’ di mata konsumen.

Doing something with different way, demikian nasehat Brian Yaputra, pengusaha kaca patri ketika diwawancara majalah Soewarna Digest. Bagi UKM dan bisnis kecil lainnya yang menggunakan teknologi informasi, promosi ‘standart’ yang biasa dilakukan adalah melalui email. Porbess pernah mendapatkan email berisi elektronik flyer dari suatu produk kesehatan. Isi emailnya, kita bisa mendapat diskon sekian persen bila membawa bukti / hasil print email tersebut. Sama seperti menggunakan SMS blast ke database yang kita miliki. Mereka bisa menikmati potongan harga ketika belanja produk kita asalkan bisa memperlihatkan SMS tersebut. Ini adalah strategi promosi dan pemasaran yang umum dilakukan oleh para wirausahawan.

Dibutuhkan strategi unik untuk berpromosi. Rangga Umara, misalnya. Ia sadar bahwa banyak orang yang menjual pecel lele dengan rasa yang tidak kalah enak sama Lele Lela. Namun ia memiliki strategi pemasaran menarik dalam mempromosikan restonya, mulai dari sapaan kru restoran terhadap tamu sampai makan gratis. Mau pagi, mau siang, mau malam, pasti akan disapa, “Selamat pagi!!”. Hal ini menyebabkan pelanggan mendapatkan pengalaman unik yang bisa diceritakan kepada teman-temannya. Selain itu, Lele Lela juga menggratiskan orang yang berulang tahun untuk makan di sana. Dan yang lebih uniknya lagi, Rangga pun menggratiskan kepada siapa pun yang punya nama Lela (misalnya: Nurlaela) seumur hidup untuk makan di sana. Menarik, kan?

Anda kenal dengan merek-merek keripik seperti Maicih dan Karuhun? Meski yang dijual adalah camilan recehan, namun Yana Hawiarifin, pemiliki merek Karuhun mengantongi omset 3 miliar rupiah PER BULAN! Senasib dengan Yana, Maulana, pemilik keripik singkong Kribo asal Bekasi mampu membukukan omset puluhan juta rupiah per bulan. Apa rahasianya? Cara mereka memasarkan produknya! Karena pemasaran yang unik akan melahirkan rasa penasaran. Keripik-keripik ini, tidak seperti keripik tradisional, memiliki gradasi rasa. Misalnya merek Kribo menggunakan istilah ”zona galau” untuk rasa pedas dan ”zona CLBK” untuk rasa manis. Pemilihan kata-kata ini bukan tanpa sebab. Menurut ’biang kerok’nya, Maulana, kata-kata tersebut diambil dari bahasa anak-anak muda saat ini sehingga sesuai dengan segmen pasar yang ingin disasar. Keripik-keripik ini tidak menggunakan jalur distribusi konvensional seperti warung, toko oleh-oleh atau minimarket. Justru mereka menggunakan  jaringan pemasaran langsung yang menggunakan situs-situs sosial media seperti Facebook, Twitter dan Kaskus sebagai ujung tombaknya. Strategi pemasaran makanan camilan pun berubah, dari pola warung ke pola maya.

Strategi promosi lainnya adalah kerjasama dengan pihak lain yang memiliki segmen pasar yang sama. Apa hubungannya antara voucher pulsa dengan minuman? Sepertinya tidak ada. Tapi di Indomaret, beli voucher Simpati ternyata gratis 2 kotak minuman segar Nutrisari (studi kasus beberapa bulan yang lalu). Dan Simpati bukan satu-satunya yang melakukan promosi di Indomaret. Bahkan tiket-tiket konser pun mulai memanfaatkan Indomaret sebagai cara pendistribusian sekaligus promosinya.

Pernah naik mobil omprengan dari Stasiun Gambir ke Bandung? Biasanya di tengah perjalanan, si supir berhenti di restoran Padang untuk makan. Otomatis para penumpangnya ikutan turun. Manajemen restoran tersebut cukup menyediakan 2 porsi makanan gratis buat si sopir serta keneknya, dan mereka sendiri dapat pelanggan gratisan yang bisa menghasilkan penjualan yang cukup tinggi. Kedua cara ini adalah strategi pemasaran co-branding.

Ada juga strategi promosi menggunakan konsep flashmob. Konsep ini merupakan cara promosi yang menggunakan banyak orang yang bertingkah laku seragam pada suatu waktu. Contoh menariknya adalah ketika ratusan orang yang berada di Stasiun Kereta Api di Belgia, Eropa sedang asyik dengan urusannya masing-masing. Tiba-tiba terdengar lagu Sound of Music dari segala penjuru stasiun. Orang-orang pada bingung. Ketika sampai pada lirik tertentu, sekonyong-konyong seorang pemuda berada di tengah lalu menari mengikuti irama musik. Dan tidak itu saja, seorang anak kecil yang melihat pemuda itu pun ikut-ikutan menari. Lalu disusul seorang wanita muda, disusul lagi serombongan anak-anak, disusul lagi nenek-nenek yang lagi berdiri, dan....sampai hampir semua orang distasiun itu ikut menari seiring dengan lantunan lagu yang terkenal di era 1960an itu. Apakah mereka kebetulan saja? Tentu tidak. Mereka adalah bagian dari satu komunitas. Inilah flashmob. Dan kejadian tersebut digunakan untuk iklan suatu produk di Eropa sana. Penggunaan metode ini juga pernah terjadi di Sarana Olahraga Babakan Siliwangi. Secara ’kebetulan’, puluhan orang yang lagi jogging mendadak ’beku’. Yang tadinya lagi jalan, lagi minum, lagi nunduk, semuanya berhenti tak bergerak. Orang-orang yang tidak tahu apa-apa bingung semua. Ternyata itu adalah cara mahasiswa Seni Rupa ITB dalam mengundang warga untuk datang ke Pasar Seni ITB. Cukup menarik strategi promosinya.

Di dunia politik, strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada tahun 2003-2004an juga cukup jitu. Setiap Sabtu dan Minggu, semua kader diminta memakai apapun yang beratribut partai. Mau kaos, topi, tas dan lainnya. Ini adalah cara kampanye dan strategi pemasaran yang unik, murah dan bahkan efektif. Hasilnya, PKS meraih suara 7% pada pemilu 2004.

Jika Anda minim dana dan bermain di produk yang sudah padat, maka ciptakanlah cara promosi dan pemasaran yang unik. Jangan terpaku pada apa adanya dari produk Anda, tapi fokus pada bisa jadi apa produk tersebut jika disentuh dengan cara yang berbeda.

4 komentar:

  1. benar2 mantap artikelnya.karena saya sedang memulai membangun toko online,artikel ini sangat membantu saya.ok.mksh

    BalasHapus
  2. Sama2 Savia, terima kasih sudah berkunjung..

    BalasHapus
  3. thanks bro............., buat bahan untuk calon wirausaha baru

    nursal

    BalasHapus