Strategi Promosi dan Pemasaran (2)



Promosi dan pemasaran adalah saudara kembar dari kesuksesan dalam berbisnis. Berikut adalah cara-cara promosi dan pemasaran yang perlu dijadikan rujukan bagi pelaku usaha kecil menengah.



Kasih Gratis

Wah, rugi dong saya? Demikian kata sebagian orang kalau produknya dikasih gratis. Tapi ternyata Ceragem, sebuah alat kesehatan yang menggunakan batu giok menggunakan metode ini. Banyak orang rela antri tiap pagi di depan kantornya untuk mendapatkan pengobatan gratis dari alat ini. Uniknya, konsumen tersebut tidak saja menggunakan Ceragem untuk sekedar percobaan, bahkan untuk proses kesembuhan. Dan itu gratis. Hebatnya lagi, setiap cabang baru ’diharamkan’ untuk berjualan selama 3 bulan. Hasilnya? Ternyata penjualannya bertengger di posisi manis. Konsumen mereka bertindak sebagai alat promosi. Bandingkan dengan alat-alat kesehatan canggih yang sering beriklan di TV. Dengan budget minim, Ceragem telah membuktikan keampuhan cara promosi dengan memberi gratis ini, tanpa harus pasang iklan yang jor-joran.


Co-Branding

Kerjasamalah dengan merek lain yang punya segmen pasar yang sama dengan produk Anda. Seperti yang sudah dijelaskan di bab yang lalu, bahwa Perry Tristiano menitipkan kaos-kaosnya di toko kaset, bukan di toko baju. Mengapa? Sebab segmen pasarnya sama, namun produknya berbeda. Anda punya usaha bergerak di minuman kesehatan, mengapa tidak kerjasama dengan klinik-klinik kesehatan? Misalnya, yang beli produk Anda berhak mendapat voucher diskon untuk membeli obat di klinik tersebut. Atau Anda yang berjualan aksesoris motor, bisa juga kerjasama dengan tempat cuci mobil atau cuci helm. Bukankah sama-sama saling menguntungkan ketika orang yang habis nyuci motor, lalu mampir membeli aksesoris di tempat Anda karena ia mendapat voucher dari tempat cuci

motor? Bekerjasama dengan pihak lain yang memiliki segmen yang sama adalah cara promosi yang sangat efektif.

 

One Day Special

Sebenarnya ini cara promosi yang sering dilakukan oleh pelaku usaha restoran. Di Bandung misalnya, dekat Universitas Islam Bandung ada kantin yang setiap hari Jumat boleh makan pisang sepuasnya dan gratis. Di luar hari itu, bayar. Memang sederhana saja, dan tidak semua orang suka pisang. Namun karena adanya promosi seperti itu, mahasiswa-mahasiswa yang kuliah di kampus tersebut pada suka makan siang di sana. Ditambah lagi pemiliknya seorang ibu-ibu yang selalu menyebut dirinya ’Mama’ ke pelanggan-pelanggan mahasiswanya. Sebuah pendekatan yang sangat personal. Anda pun bisa menggunakan cara seperti ini. Misalnya kalau Anda berbisnis kaos, berilah gratis satu kaos pada seseorang yang berulang tahun yang datang ke outlet Anda. Jika Anda berbisnis restoran, berilah gratis satu menu andalan Anda untuk sepasang suami istri yang merayakan hari jadi pernikahan mereka. Bahkan Anda bisa menyediakan ruang khusus buat mereka. Atau kalau Anda berjualan online, strategi ini bisa diterapkan secara acak. Misalnya, tiba-tiba di situs Anda terpampang pengumuman:Gratis bagi Anda yang berulang tahun pada hari ini. Tentunya tidak setiap hari, namun diacak setiap bulan atau setiap tiga bulan sekali, tergantung kreatifitas Anda.



Fasilitas

Bagi sebuah kafe di mal, adanya fasilitas WiFi adalah sesuatu yang lumrah dan tidak istimewa. Silahkan Anda datang ke Starbucks, J.Co Donuts, Seven Eleven dan lainnya, hampir rata-rata kafe-kafe tersebut punya fasilitas WiFi untuk pelanggannya. Lalu bagaimana kalau fasilitas tersebut disediakan oleh ’kafe’ kelas pinggiran? Di Bogor, dekat rel kereta api, ada ’kafe’ sederhana yang namanya Blueberry Ice Cream. Tidak ada yang istimewa kecuali cat yang mendominasi tempat nongkrong ini berwarna biru. Meski di sebelahnya ada beberapa tempat nongkrong juga, namun ada sisi yang membedakan ’kafe’ ini dari lainnya. Ia menyediakan fasilitas WiFi. Sungguh tidak terpikirkan oleh tempat makan-tempat makan yang berada di sebelahnya. Meski lokasinya di sisi rel kereta dan berbatasan langsung dengan perkampungan atau gang sempit, ternyata fasilitas WiFi ini mampu menyedot beberapa anak muda untuk nongkrong dan memainkan laptopnya di sana. Promosi yang digunakan hanyalah MLM (mulut lewat mulut). Pelayanan yang ekstra dan di luar pakem, ternyata mampu mendatangkan keuntungan buat pemilik Blueberry Ice Cream ini.Sebuah cara promosi yang tidak terpikirkan oleh pemilik warung kecil lainnya.



Sebarkan Cerita

Cara ini terbilang ekstrim, meski banyak juga pebisnis yang menggunakannya terutama pebisnis di negara-negara maju. Contoh sederhana adalah fenomena ’Sarah Aprilia’. Bila kebanyakan orang menggunakan iklan standar untuk mempromosikan produknya, maka Mustika Ratu menciptakan tokoh fiktif ’Sarah Aprilia’ yang diperankan oleh Railine Syah, putri Indonesia favorite 2008. Posternya yang berjudul ’Butuh Guru ke Rumah? Hubungi Sarah Aprilia. No HP......’ dibagi-bagikan ke SMA-SMA. Belum lagi video di situs youtube.com yang menampilkan 2 anak remaja mengambil gambar melalui handycam diam-diam dari lantai dua tempat kost-kostannya ketika ’Sarah Aprilia’ sedang mengajar di lantai bawah. Rekayasa? Pasti. Inilah cara promosi unik dari Mustika Ratu sebelum meluncurkan produk cologne untuk pria.



Pernah mendengar cerita tentang Ririn Dumin? Di forum-forum internet banyak sekali yang membahas kisah ini. Ia adalah seorang gadis yang rela melakukan apapun asalkan cita-citanya menjadi bintang iklan tercapai. Bahkan ada satu thread di situs Okezone.com yang berjudul: Demi Jadi Artis, ABG Rela Permalukan Diri di Blog. Videonya banyak menuai cemoohan, kritikan, cacian atau bahkan dukungan. Bahkan ’Ririn Dumin’ sendiri membuat video berseri tentang mimpinya menjadi bintang iklan. And you know what? Akhirnya Ririn Dumin menjadi bintang iklan obat Dumin Paracetamol.

Cara-cara promosi di atas tentu dapat dikembangkan lagi, tergantung dari kreatifitas para pelaku usaha. Yang pasti, banyak yang bisa digali untuk menciptakan cara-cara baru dalam memperluas penetrasi pasar produk Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar