sumber:zonaikankita.blogspot.com |
Setelah berhasil meletakkan di dalam ember berisi air
garam, petugas langsung membawa hiu itu ke Samudera Pasifik yang terletak 6,5
kilometer dari tempat kejadian.
”Saya mengira dia sudah mati. Ketika saya meletakkan ke
air, dia terdiam beberapa detik sebelum akhirnya berputar dan meluncur ke
laut,” tutur Bryan seperti dikutip laman LiveScience.
Diperkirakan hiu yang mengalami dua luka di bagian
siripnya itu dijatuhkan oleh burung predator seperti elang yang menyambar dari
perairan dangkal lalu menjatuhkannya persis di atas lapangan golf. Meski
demikian tidak ada yang tahu pasti mengenai penyebab ikan yang memiliki nama
latin Stegostoma fasciantum itu
seolah-olah dilempar dari langit.
Fenomena ikan yang berjatuhan dari langit bukanlah hal
yang baru. Bahkan tidak hanya ikan, hujan katak pun pernah juga terjadi
sepanjang sejarah. Penyebab utamanya adalah angin puting beliung kencang yang
menyedot air dan ikan serta membawa bermil-mil jauhnya ke daratan sebelum
dijatuhkan. Selain ikan dan katak, hewan lain seperti ular juga mampu
diterbangkan oleh kekuatan angin yang mirip dengan tornado ini.
Lokasi lain yang sering terjadi fenomena hujan ikan
adalah Australia, khususnya di kota Lajamunu yang berada antara Darwin dan
Alice Springs. Pada tahun 1980an pernah terjadi peristiwa seperti ini yang
berulang kembali di beberapa waktu yang lalu ketika ratusan ikan berjenis spangled
perch berjatuhan dari langit.
“Saya bersyukur tidak
dihujani dengan buaya,” kata Christine Balmer, salah satu warga Lajamunu.
Jadi, biang kerok dari semua ini ternyata adalah puting
beliung.
Sumber: LiveScience, Kosmo,
IFT Fishing, dan lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar