Selamat Jalan Jim Carrey!

sumber:tumblr.com
Kabar duka mengguncang dunia hiburan. Komedian papan atas Hollywood, Jim Carrey meninggal dunia. Ucapan duka pun disampaikan oleh penggemarnya melalui media sosial. Aktor Ace Ventura Pet Detective ini dikabarkan tewas karena dibunuh ketika berada di dalam pesawat.

Bagi yang membaca berita di atas, khususnya penggemar Jim Carrey, tentu saja ini menjadi berita yang mengguncang. Sulit membayangkan bila pemeran Andy Kaufman di film Man on the Moon ini harus mati karena dibunuh. Apakah di kehidupan nyata Jim Carrey punya musuh yang berniat menghabisinya?

Tapi tidak perlu khawatir dengan kabar di atas, karena aktor yang belum pernah memenangkan satu pun Piala Oscar tersebut sampai saat ini masih sehat wal’afiat. Bahkan sedang mempersiapkan film terbarunya The Incredible Burt Wonderstone yang akan dirilis tahun depan.

Siapa si penghembus kabar palsu (hoax) tersebut? Yang jelas berita ini pertama kali muncul di postingan Facebook dengan judul Goodbye Jim Carrey. Entah siapa yang membuatnya, yang jelas Jim Carrey adalah salah satu dari banyak selebritis yang diberitakan meninggal dunia. Ada Rowan ‘Mr.Bean’ Atkinson, Morgan Freeman, Vanilla Ice, Jeff Goldblum, Britney Spears, Justien Biebers hingga bahkan Barack Obama. Penyebab kematiannya pun macan-macam. Ada karena jatuh dari tebing di Selandia Baru (Jeff Goldblum), cedera saat menari (Agnes Monica), kecelakaan saat main snowboarding (Arnold Schwazenegger),  dan sebagainya. Semuanya bersumber dari satu wadah: media sosial.

Facebook atau Twitter adalah media paling efektif untuk menyebar berita bohong. Meski sang tokoh yang diberitakan masih hidup dan melegakan penggemarnya, namun perlu juga dikritisi bahwa sebenarnya yang menyebarkan berita hoax ini adalah tim dari selebritis tersebut.

Marketing, alias pemasaran adalah cara untuk membuat brand/merek produk (dalam hal ini nama selebritis) diingat oleh publik. Istilah brand awareness merujuk pada bagaimana ketika menyebut kata kunci tertentu maka muncullah nama sang selebritis. Dalam dunia marketing, hal ini sah-sah saja. Justru pemasaran yang melahirkan rasa penasaran inilah yang menunjukkan keberhasilan strategi marketing.

Mengapa selebritis tersebut sengaja menciptakan berita hoax? Tujuan minimalnya adalah mengukur responden serta kuantitas penggemar loyal. Dan ini bisa dikonversikan menjadi nilai jualnya terhadap produser film.

Pernah juga sebuah berita hoax membuat kalang kabut pemerintah. Saat akun Twitter bernama Aisha Wardana yang berprofesi sebagai seorang dokter mengaku diculik di Somalia. Sebelumnya Aisha sering bercerita tentang kegiatan kemanusiannya di Kenya. Namun kemudian Aisha menghilang dalam waktu lama dan muncul lagi melalui akunnya dengan mengabarkan bahwa dirinya diculik gerilyawan Somalia. Apa yang sebenarnya terjadi? Ternyata Aisha sedang bersantai-santai di rumahnya di Karawang. Dan yang menjengkelkan, Aisha bukanlah seorang dokter.

Selain selebritis, banyak juga merek-merek yang ternama memanfaatkan berita hoax untuk memasarkan produknya. Sebuah merek fashion mengunduh video tentang seorang wanita cantik mencari pria yang sempat ngobrol dengannya di kafe. Jaket pria tersebut tertinggal dan wanita itu lupa menanyakan nama dan nomor kontaknya. Akhirnya ia membuat pengumuman melalui video di Youtube dan berharap pria yang jaketnya ketinggalan itu melihat videonya dan mau menghubunginya kembali. Video ini ditonton 60.000 orang terutama oleh pria-pria mengaku sebagai pemiliknya. Ternyata ini adalah strategi untuk mempromosikan merek jaket di dunia maya dan wanita tersebut adalah seorang model yang dibayar.

Di Indonesia sendiri pernah ada cerita hoax tentang guru bimbel cantik bernama Sarah Aprilia. Foto wanita muda berkaca mata dengan tulisan BUTUH GURU KE RUMAH? SARAH APRILIA 0817 01727274 sempat membuat trend di dunia maya. Bahkan video Sarah yang sedang mengajar di sebuah rumah dan diambil secara diam-diam dari lantai atas telah ditonton lebih dari 500 ribu kali. Dalam video tersebut, Sarah seolah-olah tidak mengetahui sedang dishoot oleh 2 remaja iseng. Dan ternyata fenomena Sarah Aprilia ini adalah strategi marketing untuk produk Cologne BASK for Men dari Mustika Ratu.

Berita menghebohkan lainnya adalah tentang ditemukannya fosil makhluk raksasa oleh arkeolog Belanda bernama Casper Shilling di Iran . Berikut kutipan berita yang diambil dari blog Enigma:

"Sebuah Fosil makhluk hidup berukuran raksasa (atau bahkan mungkin ultra) yang ditemukan di kawasan Jebal Barez ini sangatlah mengagumkan. Menurut para peneliti, mungkin inilah hewan purba terbesar yang pernah eksis didunia pada masa lalu, ukuran kepalanya saja bisa mencapai panjang 26 meter dengan ketinggian 8 meter!!!"

"Diperkirakan, fosil tersebut mungkin muncul akibat adanya gempa Bumi yang melanda Iran pada 26 Desember 2003 lalu. Reruntuhan batuan akibat gempa bumi di Jebal Barez telah membuka fosil tersebut, yang selama berjuta-juta tahun terkubur didalam bukit-bukit tandus berbatu."

"Tim satuan Kepurbakalaan Iran yang bertanggung jawab penuh atas penggalian sepakat. Mereka menegaskan bahwa ini merupakan kerangka hewan raksasa tunggal, mungkin salah satu hewan purba berjalan melata. Ukurannyapun lebih besar daripada jenis-jenis Dinosaurus yang pernah ada sebelumnya. Tetapi, apakah hewan ini termasuk dalam jajaran Dinosaurus atau bukan, itulah yang belum bisa diterangkan.

"Mungkin inilah yang disebut sebagai kemustahilan Biologis. Setidaknya, kira-kira perlu bertahun-tahun bagi para ahli arkeologi dan paleontologi untuk mengetahui secara pasti mengenai identitas makhluk misterius tersebut."

Ternyata berita ini adalah hoax dan merupakan strategi pemasaran untuk mempromosikan game Playstation 2 yang bernama "Shadow of the Colossus”.

Begitu banyak berita hoax yang berseliweran di dunia maya. Cara mendeteksinya mudah. Untuk kasus seperti penemuan ilmiah seperti kasus arkeolog di atas, cukup melihat situs-situs yang kredibilitasnya tidak diragukan lagi di dunia sains seperti National Geographic, Discovery, LiveScience dan lainnya. Bila situs-situs tersebut tidak pernah membahas, maka bisa dipastikan bahwa berita itu adalah berita palsu.

Sedangkan untuk kasus seperti selebriti yang meninggal, cukup ketikkan saja di Google nama selebriti tersebut ditambah dengan kata ’hoax’. Misalnya berita tentang Jim Carrey, ketikkan kata ’Jim Carrey hoax’ maka deretan link yang menjelaskan berita itu palsu akan muncul.

Di dunia maya, kebohongan dan pemasaran berbeda tipis. Kritis adalah kunci untuk membedakannya.