Meraup Untung dari ‘Kiamat 2012’


sumber: energyfanatics.com
Dua bulan lagi akan terjadi ‘kiamat’. Setidaknya, inilah yang menjadi kepercayaan sebagian orang yang menganggap tahun ini adalah akhir zaman. Dasarnya adalah ramalan bangsa Maya yang menghentikan perhitungan kalendernya pada tanggal 21 Desember 2012. Ditambah dengan film 2012 yang diputar beberapa waktu yang lalu, ‘kiamat’ tahun ini dianggap sebagai suatu kepastian. Namun tidak sedikit yang memanfaatkan isu ini untuk kepentingan bisnis.

Beberapa hotel mewah di bawah grup Condo Hotels Playa del Carmen yang berlokasi di Meksiko seperti El Taj, Porto Playa, Maya Villa and Villas Sacbe, memberi jaminan uang kembali dua kali lipat apabila pada tanggal 21 Desember 2012 terjadi kiamat. Bahkan pada tanggal tersebut hotel-hotel tersebut tidak akan mengenakan biaya penginapan kepada para tamu, asalkan mereka sebelumnya sudah membooking kamar untuk tiga hari. Manajemen grup hotel ini menyelenggarakan perayaan ritual  yang diberi nama ‘Mayan Night’ untuk menyambut momen ‘kiamat’ ini. Jalanan, restoran, pantai dan kebun akan disulap dengan suasana atau ornamen suku Maya. Diperkirakan 90 ribu orang akan datang untuk menikmati ‘malam terakhir’ di dunia ke lokasi hotel-hotel tersebut.

Selain hotel, tempat lain seperti museum pun tidak ketinggalan memanfaatkan agenda ‘kiamat’ ini untuk menarik pengunjung. The Housten Museum of Natural Science misalnya, sudah menyiapkan pameran budaya kuno yang akan menampilkan artefak-artefak berusia 3500 tahun yang dipinjam dari museum Amerika dan Guatemala seperti tembikar, batu giok  dan replika bangunan-bangunan yang dipenuhi lukisan dinding (mural).

Pemimpin suku Maya Felipe Gomez menuduh bahwa mitos hari kiamat sengaja dimanfaatkan untuk merengguk keuntungan dari bisnis pariwisata. Di beberapa negara, film dan dokumenter tentang isu kiamat versi kalender Maya kuno ini merebak dan sengaja dijadikan komoditas untuk mengambil keuntungan dari sektor wisata. Sejumlah biro pariwisata pun menyediakan paket khusus yang bertemakan hari kiamat ini. 

"Kami menentang penipuan, kebohongan, manipulasi kebenaran, dan menjadikan kami alat untuk mendapatkan keuntungan. Mereka tak mengatakan yang sebenarnya soal siklus waktu," ujar Gomez seperti yang dikutip dari National Geographic.

Menurutnya, berhentinya kalender pada tanggal tersebut bukan menandakan akhir dunia, melainkan siklus waktu bahwa  akan terjadi perubahan besar terhadap diri seseorang, keluarga, dan komunitas. 

“Akan terwujud keseimbangan dan harmoni antara manusia dan alam," tambahnya.

Di Indonesia, sudah adakah yang mencoba bisnis kiamat ini?