sumber: www.themalaysianinsider.com |
Di usianya yang 22 tahun, Koshik hobi menyimak dan paham
percakapan manusia. Bahkan sejak umur 14 tahun ia sudah gemar ‘ngobrol’ baik diminta
atau tidak diminta. Seorang peneliti ahli komunikasi gajah, Angela Stoeger
kagum atas kemampuan Koshik. Menurutnya, struktur anatomi antara gajah dan
manusia berbeda terutama di saluran vokalnya. Gajah memiliki saluran vokal yang
lebih panjang. Selain itu gajah tidak mampu menggunakan bibir sebagaimana
manusia untuk mengucapkan bentuk vokal. Koshik ternyata bisa mengkombinasikan
bibir atasnya dengan hidung untuk membentuk suara vokal, atau mengatur suara
yang keluar dari belalai ke dalam tenggorokan.
Koshik tampaknya memang berupaya keras untuk bisa
mengeluarkan kata-kata yang ia dengar. Sebagai gajah Asia, kemampuan umum yang
dimiliki adalah bersiul, yang dihasilkan dari penekanan belalai terhadap
mulutnya sendiri. Dalam kasus Koshik, ini adalah pertama kalinya seekor gajah
mampu mengeluarkan suara dengan cara menempel belalai ke mulut.
“Penyebabnya barangkali karena Koshik selama hidupnya
hanya berkomunikasi dengan manusia, terutama ketika masa pertumbuhannya di
kebun binatang,” demikian asumsi Stoeger.
Saat ini Koshik sudah mampu mengucapkan beberapa kata
dari bahasa Korea seperti "annyong"
("halo"), "choah" ("bagus"), "aniya"
("tidak"), "anja" ("duduk") and "nuo"
("berbaring") meski konsonannya terdengar lemah.
Profesor Gisela Kaplan dari University of
New England’s Centre of Neuroscience mengatakan bahwa ilmuwan baru masuk tahap
awal dalam memahami sistem komunikasi hewan yang sangat kompleks. Padahal
menurutnya, jauh lebih baik apabila manusia memahami bahasa mereka daripada
membuat mereka berbicara dengan bahasa manusia.
“Mengapa kita tidak mempelajari bagaimana komunikasi
hewan ketika mereka jatuh cinta, marah, frustasi atau lagi mencoba berbohong. Tingkat
sensitivitas mereka lebih tinggi dari apa yang pernah kita beri,” tuturnya.
Koshik merupakan satu-satunya gajah di kebun binatang
tersebut yang masa pertumbuhan remajanya (usia 5-12 tahun) dihabiskan di sana
antara tahun 1995-2002. Pelatihnya pertama kali menemukan ‘bakat’ alami Koshik
di tahun 2004. Jika sebelumnya hewan yang dikenal bisa berbicara adalah burung
beo, maka dengan adanya Koshik, tidak tertutup kemungkinan bahwa kelak gajah
akan menjadi hewan peliharaan di rumah.
Sumber:
Live Science, Tempo, News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar