Laba-Laba Berwajah Manusia, Mistik atau Saintifik?

Setahun yang lalu, di Makassar Sulawesi Selatan terjadi kehebohan dengan ditemukannya laba-laba berukuran 15 cm dan berwajah persis seperti manusia. Pada perutnya terdapat dua titik menyerupai mata serta garis yang mirip dengan hidung dan mulut. Ria, penemu laba-laba tersebut mengaku kepada Antara bahwa serangga berkaki delapan itu ia temukan di ruang tamu dan menempel di dinding. Semula laba-laba berwarna coklat hitam itu berhasil diusir, namun keesokan malamnya ia muncul lagi dan melekat pada tiang yang sama. Ria pun memutuskan untuk memelihara binatang unik tersebut.

Sebagaimana kisah-kisah penemuan hewan aneh di Indonesia yang selalu diawali dengan mimpi atau firasat aneh oleh yang menemukannya, Ria mengaku tidak bermimpi apapun sebelum ini. Meski tentu saja ia merinding begitu pertama kali melihat rupa wajah pada makhluk itu.

Apakah laba-laba tersebut merupakan siluman layaknya hewan-hewan yang ada di film horor tanah air? Atau reinkarnasi dari manusia yang sudah mati? Atau laba-laba yang terkena mutasi genetik?

Sebenarnya fenomena laba-laba berwajah manusia ini bukanlah hal yang baru. Hampir kota-kota di China dan Taiwán ditemukan laba-laba jenis ini, seperti di Shandong, Guangxi, Zejiang, Henan, Suchuan, Mongolia, Shanghai, Xinjiang dan lainnya. Di Inggris, jenis ini juga sudah ditemukan 41 ekor sejak tahun 1890 dan lebih banyak di daerah selatan dan Skotlandia utara. Saat ini juga sudah mulai menyebar di Eropa.

Para ahli memaparkan opini mengenai hal ini. Pertama, laba-laba berwajah manusia bisa jadi merupakan gejala penyakit “Kaukasia” yang jarang menjangkiti serangga jenis ini. Selain itu, bisa juga karena mutasi dari laba-laba biasa. Kemungkinan lain, ini merupakan respon terhadap sesuatu yang menyakitkan dari luar. Dan dugaan lain, ini adalah salah satu subspesies dari laba-laba.

 ‘Wajah’ yang ada pada laba-laba jenis ini tidak hanya satu saja, melainkan bervariasi. Ada yang berwajah laki-laki, ada juga yang berwajah wanita cantik. Ada yang berwajah ‘ramah’, ada juga yang ‘garang’. Namun terlepas dari karakteristik ‘wajah’ yang tampak pada laba-laba tersebut, makhluk mungil ini sama sekali tidak berbahaya terhadap manusia. Makanannya hanya semut atau serangga kecil.

Laba-laba ini dinamakan Philodromus margaritatus karena selalu ditemukan di batang pohon dengan kamuflase fisik yang disesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Berikut penampakan yang pernah didokumentasikan:











Setelah melihatnya, tentu pembaca Porbess tidak kaget kalau suatu saat nanti ketemu dengan mahkluk ini. Ini murni saintifik, bukan mistik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar